Powered By Blogger

Saturday, 7 January 2012

BUATMU ADINDAKU

Masih ligat bermain di fikiranku,
Saat pertama kali bertemu,
Ku lihat wajah kalian satu per satu,
Dalam halaqah kecil kita berpadu.

Saat itu,
Bibir kalian sukar berikan senyuman,
Seperti ada sesuatu yang kalian simpan,
Namun diri ini ku gagahkan,
Untukku leraikan kalian dari kekusutan.

Dindaku,
Maafkan aku kerana tidak selalu di sisi kalian,
Tidak selalu menghiburkan,
Malah aku sering menyakitkan,
Kebajikan kalian sering ku abaikan.

Dindaku,
Aku ingin memohon ampun dari kalian,
Seandainya aku bukan yang kalian mahukan,
Bukan aku tidak mahu berikan ganjaran,
Kerana aku mahu kalian tahu hadiah bukan sandaran.

Dindaku,
Tidak ku harap pada sanjungan,
Tidak juga pada pujian,
Cukuplah sekadar kalian hiaskan,
Diri kalian dengan keimanan.

Dindaku,
Terimalah aku sebagai aku,
Kerana aku menerima kamu sebagai kamu,
Tidak ku ukur rupa parasmu,
Mahupun harta kekayaanmu.

Dindaku,
Sungguh aku terhibur bersama kalian,
Meskipun dendam kesumat sukar untuk ku leraikan,
Namun aku tetap menyayangi kalian,
Ukhuwah yang cuba ku dirikan atas keimanan.

Dindaku,
Bukan ini yang ku pinta
Jika kalian terjunam ke neraka,
Akan ku ikut bersama,
Untukku bebaskan kalian dari sana.

Dindaku,
Ketahuilah kalian adalah cintaku,
Cinta sebagai saudara seIslamku,
Rahmat Ilahi dipohon selalu,
Syurga nan abadi tempat kita tuju

No comments:

Post a Comment