Saat angin datang menghembus kencang,
Maka aku akan berhenti berjalan,
Membiarkan badan membatu senyap,
Memberikan kulit dan liang roma merasai akan hembusan yang datang dari Tuhan,
Pejam mata,
Kepala di dongak,
Rasa, rasailah,
Tuhan sedang berbicara denganmu,
Senyum,
Senyum, senyumlah,
Tuhan sedang memeluk dan menyelesakan diri dan hatimu
Sungguh, aku terasa sedang di peluk!
Sayup-sayup ada suara,
Usah gusar, kau tidak sendiri, AKU sentiasa di sisi,
Senyum semakin lebar!
Aku juga sukakan hujan,
Saat hujan berlumba turun ke bumi,
Maka aku akan berjalan riang,
Membiarkan telapak tangan terbuka,
Turun naik tiap jemari menghayati tiap rentak hujan yang mendarat di telapak,
Aku akan terus berjalan bersama wajah kekasih yang rindu,
Buka tangan,
Rasa, rasailah,
Tuhan sedang berbicara dengan melodiNYA yang tersendiri
lalalalala~!
Ketawa kecil,
Ketawa, ketawalah,
Tuhan sedang memujukmu dengan kesegaran dan kesejukan hujan,
Seolah-olah menukil pesan kepadaku,
" Dunia memang 'panas' sayang,
Salah langkah,
kamu akan 'panas' di sini dan juga di sana,
Hujan sejuk datang,
membawa perkhabaran,
bahawa Aku dengan penuh kasih dan cinta,
masih setia menunggu manusia lupa diri yang ingin kembali,
Aku menunggu bersama kesegaran air sungai di jannah,
dan, peluang itu masih ada untuk kamu,
ayuh! "
Rintik hujan, hembus angin, bukan sekadar satu metafora alam,
Keindahannya harus di nikmati dengan hati yang celik,
Kehalusannya harus di nilai dengan jiwa seorang hamba,
Kerna,
Bagiku, rintik hujan, hembus angin,
benar-benar datang terus dari Illahi..
datang terus.
No comments:
Post a Comment